Desa Banjarsari Wetan Kecamata Dagangan Provinsi Jawa Timur Indonesia slbnbanjarsariwetan@gmail.com (0351) 493719/ 081330651175

MENYULAP SISWA-SISWI DOWN SYNDROME MENJADI PERAGAWAN/PERAGAWATI CILIK

 

Memberikan semangat untuk para siswa agar meraih cita-citanya

Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) Tahun 2023 secara daring. Penyelenggaraan AKA-PDBK sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan kreasi dan sebagai ajang apresiasi bagi PDBK. Melalui AKA-PDBK diharapkan dapat mengembangkan talenta dan prestasi PDBK pada bidang Sains, Riset, dan Teknologi, Seni, Budaya dan Literasi, Vokasi dan Kewirausahaan, serta Olahraga sehingga Sehingga dapat berperan penuh bagi pengembangan SDM di Indonesia Untuk Indonesia Emas 2045. Pada Tahun Ini AKA-PDBK hanya akan dilaksanakan sebanyak satu kali dengan 10 ajang kreasi dari berbagai jenjang dan rumpun. Oleh karena itu, SLB Negeri Banjarsari Wetan menyiapkan beberapa siswanya untuk mengikuti perlombaan Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) Tahun 2023.

Mewarnai gambar dengan tema Hari Pendidikan Nasional oleh ananda Muhammad Asyhad

Lomba pertama AKA-PDBK yang diikuti adalah mewarnai. Muhammad Asyhad kelas 4C yang notabene adalah siswa Down Syndrome terpilih untuk mengikuti lomba mewarnai. Karena untuk lomba mewarnai persyaratan utama adalah untuk siswa Down Syndrome. Asyhad adalah salah satu siswa Down Syndrome yang hobinya mewarnai. Itu terlihat pada kegiatan ekstrakurikuler mewarnai dan menggambar yang dilaksanakan hari Kamis dan Jumat oleh Christ Darmawan, S.Pd sebagai instruktur mewarnai dan menggambar, Asyhad adalah siswa yang paling rajin dan selalu mewarnai bidang-bidang gambar yang diberikan dengan pensil warna atau crayon. Makanya, ketika Asyhad terpilih untuk mengikuti lomba mewarnai dia sangat gembira.

Pencak Silat oleh ananda Yusuf Racmad Nuryadin

Lomba berikutnya yang diikuti adalah pencak silat yang diwakili oleh ananda Yusuf Rachmad Nuryadin siswa kelas XI tunarungu. Roberto Indrawanto, S.Pd sebagai guru olahraga berpendapat bahwa ananda Yusuf mempunyai basic karena dia mengikuti salah satu perguruan pencak silat yang ada di Madiun. Dengan memberikan gerakan-gerakan pencak silat sesuai juknis lomba di sekolah dan dipraktekkan di rumah, ananda Yusuf mampu menguasai gerakan-gerakan pencak silat yang dilombakan dengan cepat.

Perlombaan massage oleh Ananda Danang Triatmojo

Ananda Danang Triatmojo siswa kelas IX tunanetra terpilih untuk mengikuti loma massage dalam Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) Tahun 2023 karena pengalamannya yang pernah dimagangkan di Malang. Selain mendapatkan tehnik-tehnik dasar massage dari Jefri Dwi Cahyono, S.Pd selaku guru tunanetra, ananda Danang juga pernah “di magangkan” di Malang oleh sekolah. Tak perlu waktu lama, untuk memberikan tehnik-tehnik massage yang dilombakan untuk ananda Danang. Mungkin lebih ke non teknisnya, misalnya menyiapkan perlengkapan massage dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum memijat sesuai juknis lomba.

Guru cilik yang diperagakan oleh ananda Mutiara dan ananda Guido sebagai tentara cilik yang sedang diberikan semangat oleh Yoyok Prasetyo, S.Pd

Ananda Mutiara dan Guido adalah siswa-siswi kelas 1C. Mereka memang sengaja dipilih untuk mengikuti lomba fashion show dalam Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) Tahun 2023 karena kriteria lomba mewajibkan untuk siswa jenjang SDLB down syndrome. Ketika ditanya apa cita-cita mereka, ananda Mutiara menjawab ingin menjadi bu guru seperti Bu Diana (wali kelas 1C) sedangkan ananda Guido ingin menjadi seorang tentara. Oleh karena itu, Diana Onar Frantiwi, S.Pd sebagai wali kelas dan pendaming lomba fashion show langsung mewujudkan cita-cita mereka walaupun hanya sebatas lomba. Kostum segera disiapkan dan disulaplah ananda Mutiara dan Guido sebagai guru cilik dan tentara cilik.

Vala siswa kelas VII tunarungu mengikuti lomba menari

Kondisi pendengaran yang hampir tidak berfungsi tidak menyurutkan semangat ananda Vala dalam mengikuti lomba menari. Yulita Nurviyani, S.Pd sebagai instruktur tari memilih Vala untuk mengikuti lomba menari karena persyaratannya memang harus siswa tunarungu, dan Vala adalah siswa yang paling tepat untuk diikutsertakan. Dengan di bantu Primanurani Kumalasari, S.Pd sebagai instruktur kecantikan dan tata rias, jadilah Vala selayaknya seorang penari profesional tanpa adanya hambatan pada dirinya.

Semoga semua siswa/siswi yang mengikuti lomba Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) Tahun 2023 mendapatkan hasil yang terbaik. Minimal, mereka berani tampil adalah sebuah langkah yang harus kita apresiasi. Dan diharapkan, bapak/ibu guru instrukstur kegiatan ekstrakurikuler lebih termotivasi lagi untuk melatih, mendidik dan membimbing siswa/siswi agar mereka mendapatkan prestasi dan hasil yang membanggakan

Selamat bertanding semuanya….

Leave a Reply

Your email address will not be published.